SIDOARJO, cekpos.id – Kepolisian Daerah Jawa Timur melalui Biro Sumber Daya Manusia (SDM) menggelar kegiatan trauma healing bagi para penyintas serta keluarga korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
Tim psikologi Polda Jatim yang dipimpin Kabag Psikologi Ro SDM Polda Jatim, AKBP Dr. Mochammad Mujib, S.Psi., M.Psi, Psikolog, bersama sejumlah konselor dari Polresta Sidoarjo dan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi), memberikan pendampingan intensif kepada Empat santri korban selamat.
Kegiatan kali ini dilaksanakan di Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo dimana korban selamat dirawat yakni MM (15), NK (16), MY (16), dan BU (14) dirawat.
“Pendampingan juga kami berikan kepada keluarga korban yang tengah berada di rumah sakit,” ujar AKBP M.Mujib.
Dalam kegiatan ini, tim psikologi mendengarkan pengalaman korban, memberikan validasi emosi, serta membangun motivasi dan optimisme agar para penyintas mampu melewati masa pemulihan pasca-trauma.
Edukasi juga diberikan kepada keluarga agar dapat memberikan dukungan moral yang efektif bagi anak-anak mereka.
“Melalui pendampingan ini, para korban mampu mengungkapkan rasa takut dan cemas, serta tumbuh kesadaran bahwa mereka tidak sendirian menghadapi musibah ini. Ada banyak pihak yang peduli dan siap membantu,” jelas AKBP Mujib.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan semangat, rasa percaya diri, serta interaksi positif antar keluarga korban.
Polda Jatim juga merencanakan tindak lanjut berupa pendampingan berkala guna memastikan kondisi psikologis korban dan keluarga tetap terjaga dengan baik.
Di tempat terpisah, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan upaya trauma healing ini merupakan wujud nyata kepedulian Polri dalam hal ini Polda Jatim, untuk membantu para korban dan keluarga korban.
“Kita bantu agar segera pulih secara fisik maupun mental, serta bisa kembali menjalani aktivitas dengan penuh semangat,” kata Kombes Abast.
Kabid Humas Polda Jatim menegaskan hingga saat berita ini ditulis, personel Polda Jatim dan Polresta Sidoarjo terus disiagakan 24 jam secara bergantian untuk membantu upaya evakuasi.