Harmoni Budaya dan Spiritualitas, Aba Rosid dan Warga Banyu Urip Giat Lestarikan Tradisi Leluhur

banner 120x600

Surabaya – Budaya adalah identitas yang mengikat masa lalu, masa kini, dan masa depan. Semangat inilah yang dihidupkan oleh warga Banyu Urip Wetan 1 RW 6, Surabaya, dalam gelaran Haul Mbah Kramat Dewo yang digelar selama dua hari, 25–26 April 2025.

Acara tahunan ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan rasa syukur kepada Allah SWT sekaligus mengenang jasa Mbah Kramat Dewo, sosok yang dipercaya membabat alas dan membuka kawasan Banyu Urip. Kegiatan dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit oleh Dalang Ki Bambang Handoyo, maestro asal Surabaya (Kutho Bajul), yang membawakan lakon “…” dengan penuh penghayatan dan suara merdu yang memukau hadirin.

Tak hanya itu, campur sari yang menghadirkan artis-artis lokal asal Surabaya juga turut menghidupkan suasana malam kebudayaan tersebut. Ribuan warga serta komunitas Wong Bodho Jurnalis (WBJ) ikut larut dalam euforia budaya yang diselenggarakan ini.

“Acara ini bukan hanya tradisi, melainkan warisan nilai luhur yang harus terus kami jaga dan rayakan. Dukungan seluruh anggota WBJ sangat berarti bagi kelangsungan acara ini,” ujar Aba Rosid penuh semangat.

Acara ini pun terasa semakin istimewa dengan kehadiran tamu kehormatan, Gus Muhammad Sukoiri pendiri Yayasan Wong Bodho Pondok Mburi, Menganti Gresik, Kyai Mansur yang turut memberikan doa dan restu bagi kelangsungan tradisi luhur ini.

Tak ketinggalan, Dedik Susanto, Ketua LSM PASSER JATIM, turut mengapresiasi acara ini.
“Dengan adanya acara seperti ini, kita tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menanamkan nilai spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat,” ungkap Dedik.

Dengan balutan nilai religi dan budaya, Haul Mbah Kramat Dewo membuktikan bahwa identitas lokal tetap menjadi jati diri yang kokoh di tengah arus modernisasi global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *