Surabaya – Suasana haru dan penuh kebanggaan menyelimuti acara Wisuda dan Hotmail Quran Siswa siswi TK dan MI AL-KAUTSAR tahun ajaran 2024 -2025 yang digelar di jalan Wonokumu jaya VI NO.11 kel: pegirian kec: semampir pada, jum’at (20/6/2025).
Sebanyak 24 siswa, khotmil Quran terdiri dari 12 putri dan 12 putra, dinyatakan lulus dan siap melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Acara dimulai oleh siswa siswi MI kelas V yang di bacakan Khotmil Qur’an dan di lanjut wisuda anak murit TK acara tersebut di hadiri para wali murid sehingga suasana acara wisuda dan khotmil Qur’an menjadi momen yang sangat membanggakan para orang tua murid
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pembinaan TK dan MI Dinas Pendidikan AL-KAUTSAR, ibuk ila maisaroh , mengingatkan bahwa kelulusan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan pendidikan para siswa. Ia menekankan pentingnya pengembangan minat dan bakat, bukan hanya fokus pada nilai akademik.
Ini bukan akhir, tapi awal mula. Banyak orang berhasil bukan karena nilai akademik tinggi saja. Saya yakin kalian berbakat, lebih dari sekadar minat. Maka, saya pesan pada orang tua, apapun nilainya jangan dianggap remeh,” ucapnya buk ila maisaro selaku kepala sekolah.
Selaku kepala sekolah Tk dan MI AL-KAUTSAR ibuk ila maisaroh menyampaika Semoga ananda semua terus berprestasi, menjadi kebanggaan orang tua, menjadi anak sholeh dan sholehah, Berakhlak mulia serta beguna bagi bangsa dan negara,” ucapnya.
Wali mmurid yang enggan di sebukan namanya mengucapkan banyak terimakaaih kepada guru dan kepala sekolah AL-KAUTSAR karna Murid tanpa guru bagaikan kapal tanpa nakhoda atau pohon yang tidak berakar. Ungkapan ini sangat berarti.
murid tanpa guru akan kehilangan arah dan tujuan. Guru berperan sebagai penunjuk jalan, membimbing murid dalam memahami pelajaran dan mencapai potensi terbaik anak didiknya.
Akar adalah fondasi bagi pohon untuk tumbuh kokoh.
Guru adalah fondasi bagi murid dalam menuntut ilmu, memberikan dasar-dasar yang kuat agar murid dapat berkembang dengan baik. Tanpa guru, murid mungkin kesulitan membangun pemahaman yang kokoh dan sulit berkembang.