Mojokerto, cekpos.id – Bosan dan sudah sangat muak dengan janji-janji selama ini, pada hari Minggu, tanggal 27 Juli 2025 sekitar pukul 16.00 WIB, puluhan warga Desa Sumber Girang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, ramai-ramai datangi rumah mantan sekdes dan kepala dusunnya.
Kedatangan puluhan warga tersebut menuntut sisa hak pembayaran tanahnya yang sudah 6 tahun belum terbayar sepenuhnya. Dan sejauh ini, belum ada kejelasan yang pasti dari pihak yang mengaku sebagai panitia yang mengurus proses jual beli tanah yang letaknya berada di Dusun Sumberjo, Desa Sumber Girang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Warga awalnya mendatangi SA mantan Kasun (Kepala Dusun) Sumberjo guna meminta kejelasan perihal sisa pembayaran tanahnya. Karena, pada saat itu warga menyerahkan SHM (sertifikat hak milik) yang asli kepadanya.
Namun sayang, SA tidak berada di rumahnya. Karena tidak berada di rumah, salah satu warga meminta tolong kepada salah satu anak SA untuk menghubungi ayahnya. Setelah tersambung, SA mengaku berada di Pasuruan.
Dengan rasa kecewa bercampur emosi, warga bergeser ke rumah mantan sekdes yang berinisial SP. Dan lagi-lagi hanya kekecewaan yang dirasakan warga. Pada saat sampai dirumah SP, warga hanya ketemu istrinya. Warga pun meminta tolong untuk menghubungi SP. SP mengatakan lagi ada kegiatan kedinasan jadi tidak bisa menemui warga yang ada di rumahnya tersebut.
Pernyataan SP sangat bertolak belakang dengan jawaban dari atasannya yang ada di tempat dinasnya. Diketahui, SP saat ini bertugas dan berdinas di kantor BPBD yang ada di wilayah Jabon, Kabupaten Mojokerto.
Melalui percakapan whatshap, awak media cekpos mengkonfirmasi atasan SP dan atasannya mengatakan bahwa memang rencananya hari Minggu, tanggal 27 Juli 2025 ada kegiatan.
“Namun, kegiatan tersebut ditunda dan sudah diumumkan penundaan kegiatan tersebut siang tadi pukul 13.00 WIB,” terang atasan SP.
Pada saat warga berkumpul di halaman rumah SP tersebut sempat terjadi ketegangan dengan seseorang yang ingin menjadi pahlawan kesiangan.
Entah dari mana datangnya dan siapa yang menyuruh, orang tersebut sedikit memprovokasi dengan bahasa-bahasa yang tak sepatutnya disampaikan kepada warga yang lagi berjuang menuntut haknya. Dan alhamdulillah, ketegangan itu bisa mereda hingga tidak terjadi hal yang tak diinginkan.
Setelah suasana kembali kondusif tak berselang lama anggota Bhabinkamtibmas dari Polsek Puri datang dan menemui puluhan warga. Bhabinkamtibmas menyampaikan boleh melakukan aksi namun jangan sampai anarkis dan wargapun menjawab siap.
Untuk menjaga wilayahnya supaya aman dan kondusif, Bhabinkamtibmas yang berada di lokasi warga berkumpul mengatakan akan mengupayakan mempertemukan dengan pihak panitia dan rencananya akan dijadwalkan Jum’at depan.
Awalnya warga menolak mengingat selama ini pihak panitia janjinya tidak pernah tepat. Namun, pada akhirnya warga bersedia apa yang disampaikan oleh anggota Bhabinkamtibmas Polsek Puri tersebut.
Tak cuma dari Bhabinkamtibmas saja yang datang, Kanit Reskrim Polsek Puri pun datang di tengah-tengah warga. Semua itu dilakukan demi keamanan semua warganya.
Pada akhirnya, K anit Reskrim pun menguatkan penyampaian Bhabinkamtibmas bahwa Jum’at depan akan ikut mengawal permasalahan warganya yang tak kunjung selesai ini.
Akhirnya warga pun bisa menerima dan memahami apa yang disampaikan Kanit Reskrim. Dan warga bubar dan pulang dengan tertip ke rumahnya masing-masing.