Sampang, cekpos.id – Sorotan publik terkait kualitas makan-minum (mamin) di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sampang terus bergulir, setelah sejumlah keluarga warga binaan menyampaikan keluhan.
Kini, Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi (L-KPK) Kabupaten Sampang akan Bongkar anggaran mamin dan mendesak pihak Rutan agar membuka data pengadaan konsumsi secara transparan.
Ketua L-KPK Mawil Madura, H. Sujai Tansil menilai, keterbukaan informasi publik sangat penting untuk menghindari kesalah pahaman di masyarakat.
“Anggaran mamin sudah dianggarkan oleh negara dan ada aturannya dari pusat. Jika memang dikelola sesuai ketentuan, tentu tidak perlu ditutup-tutupi. Harus transparan. Publik hanya menginginkan kejelasan agar tidak menimbulkan spekulasi negatif,” tegasnya, selasa (9/9/2025).
H. Sujai Tansil juga menambahkan, pengawasan terhadap penggunaan anggaran negara bukan hanya tugas lembaga resmi, melainkan juga hak masyarakat sipil.
“Kami akan terus mendorong adanya audit terbuka, termasuk jika perlu melibatkan pihak independen agar lebih objektif. Jangan main kucing kucingan. Jangan cuma pencitran saja, makanan yang di publis di media sosial kayak restoran namun faktanya yang kami dengar dari salah satu mantan rutan jatah makanan pagi tidak layak dimakan, dikasih kucing saja tidak dimakan,” ujarnya.
Sementara itu, kalangan pers juga menekankan pentingnya sikap kooperatif pejabat publik ketika dikonfirmasi. Media menilai, keterbukaan merupakan bagian dari akuntabilitas penyelenggara negara.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Rutan Sampang masih belum memberikan penjelasan resmi terkait mekanisme pengadaan mamin maupun standar kualitas yang diterapkan. Desakan agar Rutan Sampang lebih transparan pun semakin menguat, baik dari keluarga warga binaan, organisasi masyarakat, hingga lembaga pengawas di daerah.