Eko Gagak Serukan Klarifikasi Dalam Jurnalistik dan Aktivisme

banner 120x600

Surabaya – Eko Gagak, seorang jurnalis dan aktivis terkemuka, hari ini mengeluarkan pernyataan yang menarik perhatian publik, meminta rekan-rekannya di dunia media dan organisasi masyarakat sipil (LSM) untuk memberikan klarifikasi terkait peran dan eksistensi mereka dalam jurnalisme dan aktivisme. Dalam sebuah forum yang dihadiri oleh banyak wartawan, Eko Gagak menyampaikan pentingnya edukasi tentang perjalanan karier bagi jurnalis baru yang ingin berkontribusi secara positif di industri ini.

Eko Gagak mengungkapkan keprihatinan terkait perilaku tidak sopan yang sering kali ditujukan kepadanya, sekaligus menekankan bahwa saling menghormati antar rekan sejawat adalah hal yang vital. “Suwe-suwé kudu sombong aku iki sopo?” tegasnya, menggambarkan bahwa setiap individu memiliki perjalanan dan kontribusi yang patut dihargai.

Dalam pernyataannya, ia juga mencermati tantangan yang dihadapi jurnalis, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Ia menggarisbawahi pentingnya perdebatan yang adil serta saling menghargai sebagai fondasi untuk membangun kepercayaan dalam komunitas media. Eko Gagak mengajak para wartawan untuk tidak hanya terfokus pada berita sensasional, tetapi juga menggali fakta-fakta mendalam yang dapat menciptakan perubahan sosial yang signifikan.

Ketidakpuasan Eko Gagak terhadap sikap beberapa pihak yang dianggapnya tidak menghormati perjalanan kariernya sangat jelas. Ia menegaskan bahwa kontribusinya dalam jurnalisme adalah hasil kerja keras dan dedikasi, bukan karena sikap menjilat atau berkhianat.

Pernyataan yang dirilis Eko Gagak tidak hanya menjadi panggilan bagi rekan-rekannya, tetapi juga untuk masyarakat umum agar lebih kritis dan peka terhadap isu yang dihadapi oleh jurnalis. Ia menekankan bahwa jurnalisme yang baik mampu menciptakan dialog, mengangkat suara masyarakat, dan mengungkap sisi cerita yang sering terabaikan.

Eko Gagak juga merujuk pada insiden-insiden di mana jurnalis menghadapi tekanan politik dan sosial yang sering mengancam kebebasan pers. Ia mengajak jurnalis untuk bersatu dan memperjuangkan kebebasan berekspresi demi menjaga nilai-nilai demokrasi yang sangat berharga.

Tidak lupa, Eko Gagak menyinggung generasi jurnalis muda yang memerlukan bimbingan dari senior-senior mereka. “Kita harus membangun jembatan antara generasi, berbagi pengetahuan dan pengalaman agar tidak ada jurang pemisah yang menyulitkan kolaborasi,” tambahnya.

Diharapkan, pernyataan Eko Gagak ini dapat menjadi katalisator untuk perubahan positif dalam interaksi antar pemangku kepentingan di Surabaya, mendesak para jurnalis untuk berpegang pada etika jurnalistik dan saling menghargai, sehingga media bisa berfungsi sebagai alat pemberdayaan masyarakat, bukan sebagai sumber konflik”, Tegasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *