Surabaya – Peristiwa yang menyita perhatian publik prosesi pengibaran bendera Merah Putih dalam upacara resmi peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Balai Kota Surabaya, dan di Lapangan Kondosapata, Kelurahan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, pada Minggu,17/8/2025.
Viral video beredar di media sosial dan pemberitaan di media massa, tampak insiden detik-detik bendera terbalik terjadi pada saat Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) membentangkan bendera sebelum dikibarkan ke tiang. Bendera yang seharusnya di posisi Merah dan Putih menjadi Putih dan Merah. Paskibra melalui latihan telah menempa fisik dan mental demi satu suara yaitu menjalankan atau mengemban tugas negara. “Apa jadinya jika di warnai insiden tidak terduga oleh pemandangan yang menyayat hati di hadapan seluruh peserta upacara bahkan ratusan juta pasang mata yang telah menjadi saksi ?”
Pukulan telak yang meruntuhkan segala jerih payah, bukan tangis kebanggaan usai menunaikan tugas negara melainkan tangis kesedihan mendalam akibat kesalahan. Hari Kemerdekaan adalah momen sakral, harapan dan kebanggaan bangsa dititipkan untuk mengibarkan Merah Putih dengan sempurna. Insiden bendera Merah Putih terbalik dalam upacara HUT RI menjadi viral bukan sekadar kesalahan teknis peristiwa yang menyingkap tetapi tekanan dan rapuhnya mental generasi pemimpin bangsa dan negara. Makna dibalik prosesi pengibaran bendera terbalik diartikan sebagai sinyal bahaya atau protes keras yang dapat melambangkan keadaan darurat terutama dalam konteks maritim.
Bendera terbalik juga dapat melambangkan pernyataan yang menentang ideologi atau nilai-nilai yang dianut oleh bendera, misalnya prosesi mengibarkan bendera secara terbalik dapat menjadi bentuk perbedaan pendapat atau ketidaksetujuan terhadap pemerintah atau kebijakan negara. Hal ini mencakup beberapa alasan diantaranya : kesalahan yang disengaja, sinyal marabahaya, dan penghinaan terhadap bangsa dan negara atau entitas lain yang diwakili oleh bendera tersebut. Bendera simetris jarang terlihat terbalik, jika sebuah bendera tidak sepenuhnya simetris, seperti bendera Negara Kanada, akan sulit untuk
membedakan apakah bendera tersebut terbalik atau tidak ? Dalam militer Amerika Serikat, bendera yang dikibarkan terbalik merupakan simbol kesulitan atau kesusahan. Akibatnya, bendera Amerika Serikat terbalik digunakan sebagai simbol protes terhadap kebijakan pemerintah Amerika Serikat, atau sebagai gambaran umum bahwa Amerika Serikat sebagai negara yang sedang mengalami krisis. Membalikkan bendera nasional membuat menyerupai bendera negara lain : Bendera Indonesia yang terbalik dapat diartikan sebagai bendera Polandia atau Monako.
Era 90-an pernah mendengar cerita bahwa jika prosesi Paskibraka atau Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di instansi penyelenggara negara atau pemerintahan, melakukan kesalahan dalam prosesi pengibaran hingga tahap mengerek atau menaikkan bendera pada saat upacara 17 Agustus, tentara akan langsung menembaknya, benarkah ? Bila bendera terbalik atau berbentuk kupu-kupu saat di bentangkan, maka Paskibra yang akan langsung ditembak di tempat ternyata hanya mitos. Jika mengambil asumsi kesalahan mengait tali atau melipat bendera, pertanyaanya adalah mengapa sudah latihan berminggu-minggu masih juga salah ? “Siapa pengait tali, dan yang melipat bendera ?”
Tanah air turut menyaksikan bukan permasalahan murni tidak disengaja dan disengaja, atau masih bertugas selanjutnya penurunan bendera, atau dijadikan pengalaman untuk lebih baik ke depan agar tidak saling menyalahkan, atau permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia, atau menjadi bahan pembelajaran dan evaluasi berharga menuju kesuksesan, atau tentang arti kekompakan, atau mengapresiasikan ketenangan dan bukan merupakan kesalahan fatal, atau tangkas dan sigap dalam menghadapi persoalan tetapi posisi bendera Merah Putih terbalik menjadi Putih Merah telah memantik perhatian publik yang mengandung