Pasuruan – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Pasuruan berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika di Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Seorang pria yang diduga sebagai bandar narkoba bernama Kusnadi alias Duplek, lebih dulu diamankan sebelum petugas melakukan penggeledahan di rumah mewah miliknya pada Minggu (27/07/2025) sekitar pukul 12.36 WIB.
Penggeledahan yang dipimpin langsung oleh Kasat Resnarkoba, Iptu Yoyok Herdianto, S.H., dan disaksikan oleh Kepala Desa Wonosunyo, M. Saleh, mengungkap fakta mengejutkan. Rumah milik Kusnadi yang berada di perbatasan Kabupaten Pasuruan dengan Mojokerto, tepat di kaki gunung, ternyata dijadikan sarang dan tempat penyimpanan narkotika jenis sabu. Bukan hanya di dalam rumah, bahkan di pekarangan rumahnya pun ditemukan barang-barang terlarang tersebut.
Dalam operasi itu, petugas menemukan sejumlah barang bukti berupa klip plastik kecil berisi sabu yang siap diedarkan, dibungkus plastik hitam, serta potongan sedotan yang diduga digunakan untuk menakar sabu. Petugas menyisir seluruh area rumah, termasuk pekarangan, dan mengamankan berbagai barang mencurigakan.
Yang lebih mencengangkan, ditemukan sekitar 10 bilik yang tersebar di dalam maupun luar rumah, yang diduga kuat digunakan sebagai tempat untuk mengonsumsi narkotika. Aktivitas di lokasi tersebut diduga berlangsung hampir sepanjang hari, mulai pagi hingga malam.
Kepala Desa Wonosunyo, M. Saleh, mengaku bahwa aktivitas mencurigakan di rumah Kusnadi alias Duplek sudah lama meresahkan warga. Namun, masyarakat enggan melapor karena takut terhadap ancaman dari pihak luar.
“Kebanyakan yang datang ke rumah Duplek bukan warga sini. Mereka berasal dari luar desa. Saya sering menerima keluhan dari warga, tetapi kami tidak berani bertindak karena khawatir akan keselamatan,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan apresiasinya atas langkah tegas dari jajaran Polres Pasuruan, khususnya Satresnarkoba.
“Saya sangat berterima kasih kepada Kapolres Pasuruan. Desa kami sebenarnya dikenal sebagai daerah wisata, namun citra itu mulai rusak akibat peredaran narkoba. Langkah kepolisian ini menjadi angin segar bagi masyarakat,” tambahnya.
Warga setempat juga menyebut, bahwa Kusnadi kerap menimbulkan keresahan, terutama pada malam hari. Suara bising dari sound system yang dinyalakan keras di rumahnya diduga digunakan untuk menyamarkan suara pesta narkoba.
“Kalau sound system sudah menyala keras, pasti banyak orang datang silih berganti. Kami menduga mereka sedang pesta sabu,” ujar salah satu warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Sementara itu, Kusnadi alias Duplek dan rekannya, Ansori, telah lebih dahulu diamankan oleh pihak kepolisian sehari sebelum penggeledahan dilakukan.