Gresik||Cekpost.id, Aksi protes dan demo Warga Pulau Bawean Dusun Labuhan Desa Tanjung Ori Kecamatan terhadap Proyek Jalan poros tengah yang dinilai sangat tidak profesional dan ngawur sehingga menghambat roda perekonomian warga dikarenakan jalanan tersebut menjadi genangan lumpur.
Bahkan, dari informasi yang dihimpun, banyak warga yang menjadi korban lantaran akses jalan licin dan becek sulit dilintasi. Apalagi saat musim hujan. Material jalan sulit dilintasi, lantaran material dari tanah liat itu becek hingga beberapa warga pengendara motor ada yang terjatuh.
Kepala desa Tanjong Ori kecamatan Tambak Nurahli saat dikonfirmasi membenarkan adannya aksi protes warganya menuntut pada rekanan yang menggarap proyek peningkatan jalan Sangkapura Tambak segera dituntaskan hingga tidak membuat macet akses jalan, artinya warga minta diperhatikan ujarnya(29/11/2023)
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN VIII Jatim Sentot Wijayanto membenarkan proyek tersebut mendapati protes warga tadi malam, Minggu (26/11/2023). Menurut dia, protes tersebut sudah dilakukan mediasi antara kontraktor dan warga.
“Pastinya sudah ada evaluasi, dan proyek jalan Sangkapura – Tambak – Diponggo progress sudah 70 persen,” ungkapnya.
Sentot mengaku, beberapa hari di lokasi kondisi hujan. Sehingga pagi, para pekerja tidak bisa bekerja. Pihak PT Timbul Persada pemenang tender akan kerja di malam hari.
“Kami mohon warga untuk bersabar. Karena lokasi dilanda hujan dan tidak bisa untuk lewat. Penyedia jasa berusaha utk melakukan percepatan pekerjaan, terimakasih,” paparnya.
Proyek jalan poros tengah dan jalan lingkar Bawean sebagai berikut. Untuk Tambak – Diponggo dilebarkan, yang sebelumnya asal 3,5-4 meter menjadi lebar 5 meter. Panjangnya 4,4 kilo meter. Dengan anggaran HPS Rp 28 M, setelah dilakukan lelang, pemenang tender PT. Timbul Persada berkantor di Jalan Pramuka, VI Kelurahan Sidorejo, Kabupaten Tuban. Dengan harga penawaran dan tekoreksi Rp 22 M.
Proyek peningkatan jalan Sangkapura Tambak sarat bermasalah tersebut mendapat sorotan dari DPRD kabupaten Gresik komisi lll, Lutfi Dawam, SH mengatakan dari awal perencanaan yang kurang matang mulai dari sosialisasi dan lain-lain yang mengakibatkan kurang makasimal dalam pengerjaan, kami meminta agar segera diselesaikan, atau saat ni mencarikan solusi dengan memberikan pasir atau sirtu agar bisa dilewati pengguna jalan dan tidak merugikan warga Bawean, tegasnya (Redaksi)